Hindari menggunakan 9 jenis skincare ini jika tidak mau kulit acne-prone milikmu membuat masalah, Ladies!
Kalau kamu sedang berjuang melawan jerawat, memahami skincare ingredients yang memicu jerawat adalah langkah penting untuk menjaga kulit tetap sehat dan bebas dari jerawat. Banyak produk skincare maupun makeup yang tampak aman digunakan, tetapi ternyata justru bisa menyumbat pori-pori atau memicu peradangan, terutama pada kulit yang tergolong acne-prone.
Dengan mengetahui kandungan apa saja yang sebaiknya dihindari, kamu bisa lebih bijak dalam memilih produk perawatan wajah. Artikel ini akan membahas berbagai bahan yang sering menjadi penyebab munculnya jerawat sekaligus cara aman mengelolanya, sehingga kulitmu tetap terawat tanpa harus mengorbankan kenyamanan dan kesehatan kulit.
9 Skincare Ingredients yang Memicu Jerawat dan Harus Dihindari
Jerawat bisa muncul karena berbagai faktor: genetik, perubahan hormon, gaya hidup, hingga pemakaian produk skincare dan makeup. Pada kulit acne-prone, pemilihan produk yang kurang tepat sering kali memperburuk kondisi, memicu breakout hormonal, bahkan membuat jerawat menstruasi semakin meradang. Karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali skincare ingredients yang memicu jerawat agar bisa menghindarinya sejak awal. Berikut 9 kandungan yang perlu kamu waspadai:
1. Sodium Lauryl Sulphate (SLS) & Sodium Laureth Sulphate (SLES)
Bahan ini biasanya ada di cleanser atau shampoo untuk menghasilkan busa. Meski efektif membersihkan, keduanya dapat mengikis minyak alami kulit hingga menyebabkan iritasi. Akibatnya, kulit bereaksi dengan memproduksi minyak berlebih yang justru memicu jerawat. Untuk kulit acne-prone, pilih cleanser yang lembut dan bebas SLS/SLES.
2. Alkohol
Alkohol sering ditemukan dalam toner atau astringent. Alkohol memang memberi sensasi segar dan cepat kering. Namun, efeknya bisa sangat mengiritasi, membuat kulit dehidrasi, lalu merangsang produksi sebum berlebih. Inilah yang menjadi salah satu pemicu utama breakout hormonal terutama saat kulit sedang sensitif karena perubahan hormon.
3. Synthetic Fragrance atau Pewangi Sintetis
Aroma wangi memang menyenangkan, tapi fragrance sintetis kerap menyebabkan iritasi dan inflamasi. Pada kulit acne-prone, kondisi ini bisa memperparah jerawat, termasuk hormonal acne. Produk berlabel “fragrance-free” lebih aman untuk kamu yang ingin mencegah jerawat kambuh.
4. Parabens
Sebagai pengawet, parabens banyak dipakai dalam produk skincare. Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa bahan ini berpotensi mengganggu keseimbangan hormon tubuh. Akibatnya, jerawat bisa muncul lebih sering, terutama saat siklus menstruasi berlangsung. Menghindari parabens merupakan salah satu tips hormonal balance yang baik untuk kesehatan kulit.
5. Propylene Glycol
Propylene glycol memang berfungsi sebagai humectant memang membantu menjaga kelembapan kulit. Akan tetapi pada sebagian orang, bahan ini bisa menyumbat pori-pori dan memicu breakout. Jika kulitmu cenderung berminyak atau sering mengalami jerawat menstruasi, sebaiknya hindari produk dengan kandungan ini.
6. Mineral Oil
Biasa ditemukan dalam moisturizer, mineral oil bersifat oklusif, artinya membentuk lapisan pengunci di permukaan kulit. Masalahnya, lapisan ini dapat menjebak kotoran, minyak, dan bakteri yang akhirnya menimbulkan jerawat. Jika kamu punya acne-prone skin, pilih pelembap berbahan ringan seperti hyaluronic acid atau glycerin. Nama lain mineral oil di ingredient list tkadang ditulis sebagai Paraffinum Liquidum, Liquid Paraffin, atau Petrolatum Liquidum.
7. Silicones
Digunakan untuk memberi tekstur halus pada skincare maupun makeup primer, silicones bisa menciptakan “lapisan penghalang” yang membuat kulit terasa mulus. Namun, lapisan ini juga berpotensi menjebak sebum dan bakteri penyebab jerawat. Efeknya bisa memperburuk hormonal acne yang sudah ada.
8. Phthalates
Bahan kimia ini sering ada dalam produk beraroma, termasuk skincare. Sama seperti parabens, phthalates dapat mengganggu hormon dan berhubungan dengan munculnya jerawat. Jika kamu sedang berjuang mengontrol breakout hormonal, sebaiknya hindari kandungan ini untuk membantu kulit lebih seimbang.
9. Retinoids
Meski dikenal efektif untuk mengatasi jerawat, retinoids tidak selalu cocok untuk semua orang. Pada beberapa kondisi, terutama saat kulit sensitif karena fluktuasi hormon, retinoids bisa menimbulkan iritasi, purging, bahkan memperparah jerawat dalam jangka pendek. Pastikan penggunaannya berada di bawah arahan dokter kulit.

11 Bahan Aman dan Efektif untuk Perawatan Jerawat
Menemukan bahan yang aman dan efektif untuk mengatasi jerawat adalah langkah penting untuk kamu yang ingin mengatasi jerawat tanpa membuat kulit semakin bermasalah. Setiap bahan bekerja dengan cara berbeda: ada yang membantu membunuh bakteri penyebab jerawat, mengontrol minyak berlebih, hingga memperbaiki tekstur kulit. Dengan memahami kandungan yang tepat, kamu bisa memilih produk skincare atau treatment yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kulitmu.
Berikut daftar bahan aktif yang sudah terbukti aman dan efektif untuk melawan jerawat:
1. Benzoyl Peroxide
Bahan ini dikenal sebagai antibacterial agent yang mampu membunuh bakteri penyebab jerawat (Cutibacterium acnes), mengurangi peradangan, dan membuka pori-pori tersumbat. Benzoyl peroxide aiasanya tersedia dalam berbagai konsentrasi; untuk jerawat ringan, kadar rendah sekitar 2,5% sudah cukup efektif.
2. Salicylic Acid (BHA)
Salicylic acid adalah eksfolian yang bisa masuk ke dalam pori-pori untuk melarutkan minyak berlebih dan sel kulit mati. Sangat bermanfaat untuk mengatasi komedo hitam (blackheads) dan komedo putih (whiteheads).
3. Retinoids (Retinol, Tretinoin, Adapalene)
Sebagai turunan vitamin A, retinoids membantu mempercepat pergantian sel kulit dan mencegah terbentuknya komedo baru. Efektif untuk jerawat inflamasi maupun non-inflamasi, sekaligus membantu memperbaiki tekstur kulit.
4. Niacinamide (Vitamin B3)
Dengan sifat anti-inflamasi, niacinamide membantu meredakan kemerahan sekaligus menyeimbangkan produksi sebum. Kandungan ini juga sering dipilih karena minim efek samping dan cocok hampir di semua jenis kulit, termasuk acne-prone.
5. Azelaic Acid
Memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi, azelaic acid bisa membantu membersihkan pori, meredakan peradangan, sekaligus memudarkan hiperpigmentasi bekas jerawat. Cocok untuk kamu yang sering mengalami post-inflammatory hyperpigmentation.
6. Hyaluronic Acid
Meski bukan pengobatan jerawat langsung, hyaluronic acid penting untuk menjaga hidrasi kulit tanpa menyumbat pori. Kandungan ini mencegah kulit terlalu kering akibat penggunaan obat jerawat lain yang cenderung membuat kulit mengelupas.
7. Clindamycin
Sebagai antibiotik topikal, clindamycin bekerja dengan menekan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat serta mengurangi peradangan. Umumnya diresepkan dokter untuk jerawat sedang hingga berat.
8. Sulphur
Dengan sifat keratolitik dan antibakteri, sulphur membantu mengangkat sel kulit mati, mengurangi minyak berlebih, dan membersihkan pori. Biasanya ditemukan pada spot treatment jerawat.
9. Alpha Hydroxy Acids (AHAs)
Seperti glycolic acid dan lactic acid, AHA bekerja dengan mengeksfoliasi lapisan kulit terluar, mencegah pori tersumbat, sekaligus memperbaiki tekstur kulit.
10. Tea Tree Oil
Memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi, tea tree oil bisa membantu mengatasi jerawat ringan. Namun, penggunaannya harus hati-hati karena bisa memicu iritasi jika tidak diencerkan.
11. Centella Asiatica (Cica)
Dikenal sebagai bahan yang menenangkan, cica efektif meredakan kemerahan dan iritasi pada kulit acne-prone. Cocok untuk dipadukan dengan bahan aktif lain yang cenderung lebih keras.
Tips Menggunakan Bahan Anti-Jerawat dengan Aman
Meskipun banyak bahan anti-jerawat yang bisa kamu pilih, penting untuk memperkenalkannya secara bertahap agar kulit tidak kaget. Selalu lakukan patch test sebelum pemakaian penuh, hindari mengombinasikan terlalu banyak bahan aktif sekaligus, dan perhatikan reaksi kulitmu. Jika jerawat parah atau tidak kunjung membaik, konsultasi dengan dermatologis tetap menjadi pilihan terbaik.
Atasi Jerawat dengan Perawatan Tepat di Coterie Clinic
Memahami skincare ingredients yang memicu jerawat memang langkah awal yang penting. Namun, mengelola jerawat tidak cukup hanya dengan menghindari kandungan tertentu—kamu juga perlu tahu bahan aktif mana yang aman dan efektif untuk kulit acne-prone. Di sinilah peran ahli sangat dibutuhkan.
Di Coterie Clinic, tim dermatologis berpengalaman siap membantu kamu menemukan perawatan yang tepat, mulai dari pemilihan skincare hingga treatment medis yang dipersonalisasi. Dengan pendekatan berbasis sains dan teknologi terkini, kami tidak hanya fokus mengatasi jerawat, tetapi juga membantu memperbaiki tekstur kulit, memudarkan bekas jerawat, serta menjaga kesehatan kulitmu dalam jangka panjang.
Saatnya berhenti galau untukk memilih produk sendiri. Konsultasikan kebutuhan kulitmu di Coterie Clinic, dan wujudkan kulit sehat, bersih, serta bebas jerawat dengan cara yang aman dan efektif!
Referensi 1