Ladies, jenis jerawat dan cara penanganannya adalah hal penting yang perlu kamu pahami agar perawatan kulit lebih efektif. Kamu pasti sudah mengetahui bahwa tidak semua jerawat adalah sama karena setiap jenisnya memiliki karakteristik dan penyebab berbeda. Misalnya, whitehead dan blackhead biasanya muncul akibat pori-pori tersumbat, sementara papula, pustula, dan nodul sering dipicu oleh peradangan di bawah permukaan kulit.
Mengetahui perbedaan jenis jerawat akan membantumu memilih langkah perawatan yang tepat, mulai dari penggunaan skincare dengan kandungan aktif yang sesuai, hingga teknik pembersihan wajah yang efektif. Bahkan, kebiasaan dalam memakai makeup juga dapat memengaruhi kondisi kulit.
Dengan pemahaman yang baik, kamu bisa menghindari perawatan yang salah dan memaksimalkan hasil untuk kulit yang lebih sehat, bersih, dan bebas masalah jerawat.
3 Jenis Jerawat dan Cara Penangangannya
Dalam memahami jenis jerawat dan cara penanganannya, penting untuk kamu tahu bahwa ada tiga kategori utama yang sering ditemui, yaitu comedonal acne, papulopustular acne, dan nodulocystic acne.
Memahami dan menangani jerawat sejak dini dapat mencegah risiko bekas dan jaringan parut, sehingga langkah pencegahan dan perawatan yang tepat menjadi kunci untuk kulit yang lebih sehat dan terawat.
1. Comedonal Acne (Pori-Pori Tersumbat)
Dalam pembahasan jenis jerawat dan cara penanganannya, comedonal acne termasuk kategori non-inflammatory acne karena tidak disertai peradangan. Comedonal acne terjadi saat pori-pori kulit tersumbat akibat produksi minyak (sebum) berlebih, penumpukan bakteri, sel kulit mati yang tidak terkelupas sempurna, atau perubahan hormon. Sumbatan ini memicu dua bentuk utama: whitehead (closed comedones) dan blackhead (open comedones).
Whitehead (Closed Comedones)
Whitehead terbentuk ketika pori-pori tersumbat sepenuhnya, sehingga terbentuk benjolan kecil berwarna putih atau menyerupai warna kulit. Memencetnya sendiri tidak disarankan karena dapat memicu peradangan, iritasi, hingga bekas luka.
Blackhead (Open Comedones)
Blackhead terjadi ketika bagian atas pori tetap terbuka sementara bagian dalamnya tersumbat. Warna hitam yang terlihat bukanlah kotoran, melainkan oksidasi melanin akibat paparan udara. Meski dapat dikeluarkan dengan tekanan, cara ini tidak dianjurkan karena berisiko meninggalkan jaringan parut dan memperburuk kondisi kulit.
Treatment untuk Comedonal Acne
Perawatan comedonal acne dimulai dari penggunaan skincare dan makeup berlabel non-comedogenic agar tidak menyumbat pori. Hindari pore strip yang abrasif karena dapat merusak lapisan kulit. Bahan aktif OTC yang efektif meliputi:
- Sulfur – lembut di kulit, membantu mengangkat sel kulit mati.
- Salicylic acid – membersihkan pori dan mencegah jerawat muncul kembali.
- Benzoyl peroxide – paling efektif mengatasi jerawat.
- Adapalene (retinoid dosis rendah) – membantu regenerasi kulit dan mencegah sumbatan.
Jika kondisi comedonal acne tidak membaik, dokter dapat meresepkan retinoid dosis lebih kuat seperti tretinoin atau trifarotene untuk hasil optimal.
2. Inflammatory Acne (Pimples)

Dalam pembahasan jenis jerawat dan cara penanganannya, inflammatory acne adalah istilah medis untuk jerawat yang disertai peradangan (pimples). Jerawat ini terbagi menjadi dua bentuk utama, yaitu papula (papules) dan pustula (pustules), yang biasanya terasa nyeri, tampak kemerahan, dan dapat meninggalkan bekas bila tidak ditangani dengan benar.
Papula (Papules)
Papula adalah benjolan kecil berwarna merah yang terbentuk ketika minyak (sebum) atau sel kulit mati menyumbat pori, kemudian bercampur dengan bakteri di kulit. Saat isi pori yang terinfeksi menyebar ke jaringan kulit sekitarnya, terbentuklah lesi yang meradang. Papula biasanya tidak memiliki ujung putih, berbeda dengan pustula.
Pustula (Pustules)
Pustula adalah papula yang berisi nanah (pus). Bentuknya menonjol dengan pusat berwarna putih, dikelilingi kulit yang meradang berwarna merah, keunguan, atau kecokelatan. Pustula sering muncul berkelompok di wajah, dada, atau punggung. Selain infeksi pori tersumbat, pustula juga bisa dipicu oleh perubahan hormon.
Treatment untuk Inflammatory Acne
Penanganan inflammatory acne dapat menggunakan bahan aktif OTC yang sama seperti pada comedonal acne (benzoyl peroxide, salicylic acid, sulfur, adapalene), namun sering memerlukan perawatan tambahan, seperti:
- Retinoid resep – mengurangi peradangan secara menyeluruh.
- Antibiotik – membasmi C. acnes dan menurunkan peradangan; sering dikombinasikan dengan benzoyl peroxide untuk mencegah resistensi bakteri.
- Pil kontrasepsi – menurunkan kadar hormon androgen yang memicu jerawat.
- Spironolactone – obat tekanan darah yang digunakan off-label untuk menekan produksi androgen.
Ingat, hindari memencet jerawat karena dapat memperparah peradangan dan meninggalkan bekas. Pustula hanya boleh dikeringkan oleh dokter dengan prosedur yang aman.
3. Nodulocystic Acne
Dalam pembahasan jenis jerawat dan cara penanganannya, nodulocystic acne adalah bentuk jerawat yang parah dan berkembang jauh di bawah permukaan kulit. Jenis jerawat ini sering terasa nyeri, berisiko meninggalkan bekas permanen, dan dapat muncul di wajah, dada, punggung, hingga area bokong.
Nodul (Nodules)
Nodular acne ditandai benjolan besar berwarna menyerupai kulit, kemerahan, atau kecokelatan yang terletak jauh di bawah permukaan kulit. Nodul terbentuk saat papula mengalami peradangan lebih berat, membesar, dan menembus lebih dalam. Tidak seperti kista, nodul tidak berisi nanah sehingga terasa keras saat disentuh.
Kista (Cysts)
Jerawat kista atau yang biasa disebut dengan jerawat batu ini adalah benjolan besar berisi nanah (pus) dengan warna merah atau keunguan, terletak dalam di bawah kulit. Bentuknya serupa dengan nodul, tetapi terasa lebih lunak karena dipenuhi nanah. Kista bisa pecah dan menyebarkan infeksi ke jaringan kulit sekitar, sehingga peradangannya bisa lebih berat dan menyakitkan.
Treatment untuk Nodulocystic Acne
Karena perawatan over-the-counter (OTC) hanya bekerja di permukaan kulit, jenis jerawat ini membutuhkan penanganan medis. Segera konsultasi dengan dokter kulit untuk mencegah bekas permanen dan nyeri berkepanjangan.
Pilihan terapi meliputi:
- Isotretinoin oral – retinoid sistemik yang sangat efektif untuk jerawat parah.
- Antibiotik – untuk mengatasi infeksi bakteri dan menurunkan peradangan.
- Topical retinoids – membantu mencegah penyumbatan pori.
- Pil kontrasepsi – menurunkan kadar hormon androgen pemicu jerawat.
- Spironolactone – menekan produksi androgen.
Pada kasus tertentu, dokter dapat mengombinasikan beberapa obat atau melakukan injeksi steroid langsung pada nodul/kista untuk meredakan peradangan lebih cepat.
Kenali Jenis Jerawatmu, Atasi dengan Perawatan Tepat di Coterie Clinic

Mengetahui jenis jerawat dan cara penanganannya adalah langkah awal untuk mendapatkan kulit yang sehat dan bebas bekas. Comedonal acne seperti whitehead dan blackhead biasanya tidak meninggalkan bekas, sedangkan papula dan pustula dapat memicu noda merah atau gelap yang memudar seiring waktu. Namun, nodulocystic acne berisiko tinggi menimbulkan bekas permanen berupa cekungan dan jaringan parut.
Di Coterie Clinic, kamu akan mendapatkan analisis kulit menyeluruh untuk menentukan jenis jerawat yang kamu alami, termasuk jika kamu memiliki lebih dari satu tipe sekaligus. Dengan kombinasi skincare profesional, perawatan medis, dan teknologi terkini, kami siap membantumu mengendalikan jerawat di setiap tahap, termasuk saat kondisi kulit berubah akibat siklus menstruasi.
Saatnya atasi jerawat dengan perawatan yang benar, efektif, dan aman bersama Coterie Clinic!